Angkasa malam berwarna warni
Meski itu musim hujan
Gelak tawa, ceria, kerlap kerlip lampu di malam hari Menambah indah kala itu
Jauh halnya dengan tahun baru kini Hujan deras,
terang namun sepi, pos penyekatan di tiap perbatasan antar daerah menjadi saksi pilu tahun baru
kelabu

Kerlap kerlip malam Namun sunyii tak ada insan yang tertawa
Tak ada kembang api penghias malam
Tak ada acara ataupun kumpul keluarga
Yang di perantauan tak bisa pulang
Keluarga menangis sepi mengetahui anaknya tak bisa pulang Anaknya pula menangis tak tau bagaimana
cara pulang

Tempat wisata kosong melompong
Terlebih lebih tempat ibadah
Jalanan senggang
Riuh hanya khayal
Manusia lenyap kedalam pintu rumah masing-masing
Tak ada kehidupan

Penulis: Abd. Kadir

Mahasiswa KIP Kuliah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *