Begitu pelik mata memandangi sebuah nama
Melihat kabar yang tak lagi mampu kusapa kembali
Hanya memandang dari kejauhan
Begitu pahit kepergiannya tanpa sebuah alasan yang ia titipkan
Kini tak lagi kutemui senyum yang sama di dalam diriku
Begitu besar rasa sayangku untukmu namun kau buang demi yang baru saja kau temui
Tak ada alasan yang sempat kau titipkan untukku
Hanya kepergian tanpa alasan yang engkau sisakan untukku
Begitu tidak berperasaan dirimu
Mengabaikan hati yang telah sepenuhnya menyerumu
Semoga Tuhan senantiasa memberikan kebahagiaan untukmu
Karena bersamaku tak lagi kau ingin
Sedangkan hati ini senantiasa merindumu
Adakah manusia yang lebih jahat darimu?
Kuberi hati sepenuhnya
Kau balas luka sebesar-besarnya
Kini tak lagi ku ingin bersamamu
Semoga Tuhan perkenankan ikhlas di hatiku
Aku percaya padamu Tuhan
Aku menanti janjimu
Penulis: Fitri
Mahasiswa KIP Kuliah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra.